Sebuah piramida yang berada di dasar laut di kawasan Segitiga Bermuda ditemukan oleh peneliti Amerika, Perancis dan beberapa negara lainnya yang melakukan penyelaman ke dasar laut.
Dasar piramida tersebut besarnya mencapai 300 meter dan tingginya 200 meter.
Ukuran piramida ini jauh lebih besar dari piramida yang ada di Mesir. Pada puncak piramida yang hanya berada 100 meter di bawah permukaan laut ini terdapat dua buah lubang yang menyebabkan arus laut kedua lubang tersebut dan meimbulkan pusaran dan ombak yang besar di permukaan laut.
Sebagian ilmuan menduga bahwa piramida ini dulunya berada di daratan, namun karena terjadi pergerakan lempengan bumi dan gempa, maka ia tenggelam. Namun ada pula yang mengatakan kemungkinan piramida ini merupakan bangunan suci bangsa Atlanis.
Alat yang digunakan dalam menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman internal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
Tabel Matrik IFAS dan EFAS
IFAS
EFAS
STRENGTH(S)
Tentukan faktor kekuatan internal
WEAKNESSES(W)
Tentukan faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memannfaatkan peluang
THREATS (T)
Tentukan ancaman
eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi yaitu sebagai berikut :
1. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.
2. Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
3. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
4. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
Matrik SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats).
Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu:
Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.
Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.
Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.
Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.
Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi SO dalam sel yang tepat.
Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan strategi WO dalam sel yang tepat.
Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi ST dalam sel yang tepat.
Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan strategi WT dalam sel yang tepat.
Analisis Faktor Strategis Eksternal
Analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja organisasi. Setelah mengetahui faktor-faktor strategi eksternal, selanjutnya susun tabel faktor-faktor Strategis Eksternal (External Strategic Factors AnalysisSummary/EFAS), dengan langkah sebagai berikut :
Menyusun faktor peluang dan ancaman pada kolom 1.
Memberikan bobot masing-masing faktor pada kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Bobot dari semua faktor strategis yang berupa peluang dan ancaman ini harus berjumlah 1.
Menghitung rating dalam (dalam kolom 3) untuk masing-msing faktor dengan memberi skala mulai dari 4 (sangat baik/outstanding) sampai dengan 1 (sangat tidak baik/poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut pada kondisi organisasi. Pemberian nilai rating untuk peluang bersifat positif, artinya peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Sementara untuk rating ancaman bersifat sebaliknya, yaitu jika nilai ancamannya besar, maka ratingnya -4 dan jika nilai ancamannya kecil, maka nilainya -1.
Mengalikan bobot faktor pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya adalah skor pembobotan untuk masing-masing faktor.
Menghitung jumlah skor pembobotan. Nilai ini adalah untuk memetakan posisi organisasi pada diagram analisa SWOT.
Analisis Faktor Strategis Internal
Analisis faktor strategis internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Seperti halnya pada Analisis Faktor Strategis Eksternal, maka dengan cara yang sama menyusun tabel Faktor-faktor Strategis Internal (InternalStrategic Factors AnalysisSummary/IFAS).
Contoh Penelitian Dengan Menggunakan Matrik IFAS dan EFAS
ANALISIS SWOT BANK SYARIAH MANDIRI
Analisis SWOT Bank Syariah Mandiri saya bagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor Internal dan eksternal dan kemudian akan didapatkan kesimpulan dari kedua analisis tersebut menjadi satu ringkasan analisis strategis yang disebut SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)
IFAS (Internal Strategic Factors Summary)
Faktor Strategis Internal
Bobot
Peringkat
Terbobot
Keterangan
Kekuatan:
ØDewan Perusahaan, terdiri dari dewan komisaris dan dewan pengawas
ØSumber Daya Manusia BSM profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah
ØJaringan Pemasaran tersebar di 20 provinsi di tanah air
ØProduk dan jasa yang ditawarkan sangat bervariasi
ØIdentitas Merek BSM melekat sebagai bank syariah yang adil dan menentramkan
ØDukungan modal dari PT. Bank Mandiri yang besar
Kelemahan
ØAdanya direktur yang memegang jabatan rangkap yang berbeda bidangnya
ØSulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah
ØBelum meratanya penyebaran kantor bank syariah mandiri di seluruh provinsi.
ØBelum adanya pelayanan produk (ATM) bersama secara menyeluruh dengan bank-bank lain di Indonesia
ØImage di masyarakat BSM sebagai bank yang diperuntukkan hanya untuk orang islam
0,15
0,15
0,05
0,05
0,05
0,15
0,1
0,15
0,05
0,05
0,05
4
5
3
3
2
5
2
2
2
2
2
0,60
0,75
0,15
0,15
0,10
0,75
0,20
0,30
0,10
0,10
0,10
Menjamin BSM tidak akan melenceng dari konsep ekonomi syariah
Dengan diadakannya program pendidikan dan pelatihan
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah
Sebagai pilihan dalam bertransaksi
Sebagai positioning BSM
Tidak mengalami kesulitan dibidang permodalan
Tidak adanya SDM yang kompeten di bidangnya
Sedikitnya PT/PTN yang berorientasi pada bank syariah
Pangsa pasar yang relative masih sedikit
Belum ada kerjasam di antar bank lain
Karna ada kata syariah yang mencerminkan keislaman
TOTAL
1.00
3,30
EFAS (External Strategic Factors Summary)
Faktor Strategis Eksternal
Bobot
Peringkat
Terbobot
Keterangan
Peluang
ØPertumbuhan Perbankan Syariah
ØPertumbuhan teknologi yang sangat pesat dalam bidang IT
ØMasyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam
ØMasih sedikit pesaing.
Ancaman
ØPesaing mempunyai teknologi yang lebih canggih
ØBanyaknya produk yang sejenis yang menawarkan banyak keunggulan
ØBanyaknya pilihan produk dari perbankan lain
ØKekuatan nasabah untuk memilih bank lain cukup tinggi
ØPesaing dari dalam negri tidak hanya terdiri dari bank-bank konvensional tapi juga bank syariah yang lain
0,2
0,1
0,05
0,1
0,1
0,15
0,05
0,1
0,15
4
3
3
4
4
3
2
3
4
0,80
0,30
0,15
0,40
0,40
0,45
0,10
0,30
0,60
dengan pembangunan bank syariah di daerah-daerah
peluang yang besar untuk pnerapan teknologi-teknologi baru pada bidang perbankan
80% dari 250 juta jiwa
Masih ada 5 BUS
Dalam produk perbankan
Mudharabah,Murabahah, dll
Tabungan,Deposito maupun Giro
Kecendrungan akan fasilitas,produk,dll
96% market Share dikuasai Bank Konvensioanal
TOTAL
1.00
3,50
SFAS (Strategic Factors Analysis Summary)
Faktor Strategis Kunci
Bobot
Peringkat
Skor
Terbobot
Pendek
Menengah
Panjang
Keterangan
ØDukungan modal dari PT. Bank Mandiri yang besar
ØSumber Daya Manusia BSM profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah
ØAdanya direktur yang memegang jabatan rangkap yang berbeda bidangnya
ØSulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah
ØPertumbuhan Perbankan Syariah
ØMasih sedikit pesaing.
ØPesaing dari dalam negri tidak hanya terdiri dari bank-bank konvensional tapi juga bank syariah yang lain
ØBanyaknya produk yang sejenis yang menawarkan banyak keunggulan
0,15
0,1
0,1
0,15
0,15
0,1
0,15
0,1
5
4
3
4
3
3
3
3
0,75
0,40
0,30
0,60
0,45
0,30
0,45
0,30
X
X
X
X
X
X
X
X
Tidak mengalami kesulitan dibidang permodalan
Dengan diadakannya program pendidikan dan pelatihan
Tidak adanya SDM yang kompeten di bidangnya
Sedikitnya PT/PTN yang berorientasi pada bank syariah
dengan pembangunan bank syariah di daerah-daerah
Masih ada 5 BUS
96% market Share dikuasai Bank Konvensioanal
Mudharabah,Murabahah, dll
TOTAL
1.00
3,55
Catatan-catatan
Bobot setiap faktor adalah antara 1,0 (sangat penting)– 0,0 (tidak penting) pada kolom 2 dan total bobot harus berjumlah 1,00
Memeringkatkan setiap faktor dari 5 (sangat baik) sampai 1 (sangat buruk) pada kolom 3
Mengalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk mendapatkan nilai bobot fakor dalam kolom 4
Untuk durasi dalam kolom 5, diperiksa kolom yang cocok (jangka pendek-kurang dari 1 tahun; menengah- 1 sampai 3 tahun; jangka panjang –lebih dari 3 tahun)
Kolom 6 untuk penggunaan rasional dari setiap faktor
MATRIKS SWOT BANK SYARIAH MANDIRI
Internal
eksternal
KEKUATAN (S)
ØDewan Perusahaan, terdiri dari dewan komisaris dan dewan pengawas
ØSumber Daya Manusia BSM profesional dan sepenuhnya mengerti operasional perbankan syariah
ØJaringan Pemasaran tersebar di 20 provinsi di tanah air
ØProduk dan jasa yang ditawarkan sangat bervariasi
ØIdentitas Merek BSM melekat sebagai bank syariah yang adil dan menentramkan
ØDukungan modal dari PT. Bank Mandiri yang besa
KELEMAHAN (W)
ØJabatan rangkap dalam struktur
ØSulit mendapatkan SDM yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah
ØBelum meratanya penyebaran kantor bank syariah mandiri di seluruh provinsi.
ØBelum adanya pelayanan produk (ATM) bersama secara menyeluruh dengan bank-bank lain di Indonesia
ØImage di masyarakat BSM sebagai bank yang diperuntukkan hanya untuk orang islam
PELUANG (O)
ØPertumbuhan Perbankan Syariah
ØPertumbuhan teknologi yang sangat pesat dalam bidang IT
ØMasyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam
ØMasih sedikit pesaing
Strategi SO:
ØMenambah kantor cabang mandiri syariah di povinsi-provinsi yang berpotensial.
Mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan penerapan teknologi-teknologi terbaru.
ØMemperkuat image di masyarakat dengan menekankan prinsip ekonomi syariah.
ØMeningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan yang profesional oleh tenaga-tenaga yang profesional pula
Strategi WO:
ØMenjalin kerjasama dengan bank-bank lain baik itu konvensional maupun syari’ah untuk pengembangan ATM link.
ØMelakukan sosialisasi di berbagai media tentang prinsip perbankan mandiri syariah sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya tidak hanya dikalangan umat islam saja.
ØMeningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berkompeten di bidang ekonomi perbankan syariah.
ØMenigkatkan fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi sehingga dapat memudahkan akses bagi nasabah.
ØMeningkatkan kualitas dan frekuensi pelatihan BSM (Training Centre BSM) sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM.
ANCAMAN (T)
ØPesaing mempunyai teknologi yang lebih canggih
ØBanyaknya produk yang sejenis yang menawarkan banyak keunggulan
ØBanyaknya pilihan produk dari perbankan lain
ØKekuatan nasabah untuk memilih bank lain cukup tinggi
ØPesaing dari dalam negri tidak hanya terdiri dari bank-bank konvensional tapi juga bank syariah yang lain
Strategi ST:
ØPemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk pengembangan teknologi seoptimal mungkin.
ØMempertahankan ciri khas produk dengan berbasis ekonomi perbankan syariah
ØMengembangkan variasi produk dengan cara benchmarking
Strategi WT:
ØMengadakan Program-program untuk meningkatkan kompetensi karyawan syariah mandiri dalam bidang IT
ØMempererat kerjasama dengan penanam modal dan bank-bank lain
ØMelakukan strategi promosi yang lebih gencar disemua media untuk meningkatkan pangsa pasar